Kawan-kawan dari Indonesia berkolaborasi dengan pembuat, pegiat, dan penikmat film Jepang di Kobe dan Tokyo selama empat hari.
Akan ada pemutaran film-film independen serta diskusi.
19 November (Rabu) Pemutaran dan diskusi "Kolaborasi Pembuat Film dan Komunitas Lokal"di Kobe Planet Film Archive | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
The Program Access |
||||||||||||
Tiket masuk: 1000 yen untuk keseluruhan program |
22 November (Sabtu) Pemutaran dan lokakarya "Encounter the Unknown 1" di Athenee Francais Cultural Center (Ochanomizu, Tokyo) | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
The Program Access |
|||||||||||||||||||||
Tiket: Umum (per sesi) 1200 yen / Umum (terusan) 2500 yen | Mahasiswa (per sesi) 800 yen | Gratis untuk pelajar SMA dan tingkat di bawahnya |
23 November (Minggu) Simposium "Diversity and the Big Screen Experience"di Alley Hall (Shimokitazawa, Tokyo) | |||||
---|---|---|---|---|---|
Access |
|||||
Tiket masuk: 800 yen / Gratis untuk anggota Independent Cinema Guild |
24 November (Senin) Pemutaran "Encounter the Unknown 2"di Espace Biblio (Ochanomizu, Tokyo) | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
The program Access |
|||||||||||||||
Tiket: Umum (per sesi) 1200 yen / Umum (terusan) 2500 yen | Mahasiswa (per sesi) 800 yen | Gratis untuk pelajar SMA dan tingkat di bawahnya |
Meiske Taurisia | |
---|---|
Meiske, akrab dipanggil Dede, adalah seorang produser film. Setelah meraih gelar sarjana di bidang arsitektur dan desain tekstil, Meiske mengambil studi lanjut untuk bidang Fashion, Desain, dan Strategi di Belanda. Ia mulai berkiprah di film pada 2004, lewat film panjang Blind Pig Who Wants to Fly (2008), yang didanai oleh sejumlah partner lokal dan lembaga hibah internasional. Tak lama setelahnya, Meiske terlibat dalam produksi 9808: 10 Tahun Setelah Reformasi, sebuah dokumenter kolektif tentang kondisi politik di Indonesia. Proyek selanjutnya juga sebuah omnibus, Belkibolang (2010), kolaborasi antara sembilan sutradara muda Indonesia. Di saat yang bersamaan, Meiske bersama kawan-kawan Babibuta Films mengerjakan Postcards from the Zoo, yang pada 2012 menjadi film Indonesia pertama yang masuk kompetisi Berlinale. Baru-baru ini Meiske telah menyelesaikan produksi Rocket Rain, film panjang perdana Anggun Priambodo yang masuk kompetisi Karlovy Vary International Film Festival. Di sela-sela kerutinannya sebagai produser film, Meiske mengajar tentang film dan fashion, dan baru-baru ini mulai gemar menulis tentang perfilman Indonesia. Pada 2014, Meiske mendirikan Kolektif, lembaga distribusi film independen yang bekolaborasi dengan pembuat dan komunitas film. | |
Adrian Jonathan | |
Setelah lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Politik, Sari bekerja di bidang lingkungan dan pembaharuan energi selama enam tahun, sampai akhirnya ia masuk ke dunia film. Di antara 1998 dan 1999, ia mencicipi perfilman Indonesia lewat keterlibatannya dalam sejumlah produksi program televisi dan film panjang Nan Achnas berjudul Pasir Berbisik. Dua tahun kemudian, Sari Mochtan kembali berkolaborasi dengan Nan Achnas sebagai produser lini Bendera. Terkesima dengan sinergi yang ia alami dalam produksi film, Sari konsisten bekerja di dunia film-ia tercatat sebagai produser lini di lima belas film panjang Indonesia sejak itu. Selain bekerja sebagai produser lini, perempuan yang akrab dipanggil Ai ini juga pernah mengurus Jakarta International Film Festival. Dari dua belas kali penyelenggaraan festival tersebut, ia terlibat dalam sembilan di antaranya. | |
Sari Mochtan | |
Setelah lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Politik, Sari bekerja di bidang lingkungan dan pembaharuan energi selama enam tahun, sampai akhirnya ia masuk ke dunia film. Di antara 1998 dan 1999, ia mencicipi perfilman Indonesia lewat keterlibatannya dalam sejumlah produksi program televisi dan film panjang Nan Achnas berjudul Pasir Berbisik. Dua tahun kemudian, Sari Mochtan kembali berkolaborasi dengan Nan Achnas sebagai produser lini Bendera. Terkesima dengan sinergi yang ia alami dalam produksi film, Sari konsisten bekerja di dunia film?ia tercatat sebagai produser lini di lima belas film panjang Indonesia sejak itu. Selain bekerja sebagai produser lini, perempuan yang akrab dipanggil Ai ini juga pernah mengurus Jakarta International Film Festival. Dari dua belas kali penyelenggaraan festival tersebut, ia terlibat dalam sembilan di antaranya. |
This program is a part of "Project to Incubate Audiences for Diverse Cinema (Japan/Indonesia)" | |
Penyelenggara: | Documentary Dream Center, Independent Cinema Guild, Kolektif |
Didukung oleh: | Embassy of the Republic of Indonesia |
Terimakasih kepada: | Kobe Film Archives, Planet + 1, Nagoya Cinematheque, Alley Hall, Athenee Francais Cultural Center, Espace Biblio, Osaka Asian Film Festival, Tokyo International Film Festival, Jogja NETPAC Asian Film Festival, Festival Film Dokumenter Yogyakarta |
Sponsor: | SKY Perfect JSAT Corporation, Garuda International, Key Coffee, Tembi Rumah Budaya |
Didukung oleh: | Arts Council Tokyo (Tokyo Metropolitan Foundation for History and Culture), The Japan Foundation Asia Center |